Rabu, 12 November 2014

ASSESSING PRIOR KNOWLEDGE: THE MYSTERY NUMBERS PROBLEM MENAKSIR PENGETAHUAN TERLEBIH DAHULU: PERMASALAHAN NOMOR-NOMOR MISTERI

Dari judul di atas pasti akan menimbulkan tanda tanya apakah itu The mystery numbers problem. The mystery numbers problem merupakan suatu teknik yang digunakan oleh seorang guru Kasi C. Allen untuk mengantarkan anak didiknya dalam menggambarkan simbolisasi atau pemberian simbol pada materi sistem persamaan linier.
Dengan pengalaman mengajarnya beliau berhasil menemukan satu prinsip yang secara konsisten dapat membuat mengajar dan pembelajaran yang sukses dalam kelas aljabar baru-baru ini yaitu Pose Problems Before Presenting Procedures. Prinsip Pose Problems Before Presenting Procedures merupakan suatu pemikiran bahwa pemberian permasalahan-permasalahan sebelum memberikan rumus-rumus. Jadi siswa tidak langsung diberikan materi rumus-rumus tetapi diberikan permasalahan-permasalahan terlebuh dahulu yang mengantarkan pada rumus-rumus tersebut.
Masih banyak buku-buku matematika yang memberikan materi pada siswa secara langsung yaitu memberikan rumus-rumus atau simbol-simbol pada siswa. Hal ini menyebabkan siswa mempelajari tanpa tahu makna dari simbol itu dan makna dari penyimbolan tersebut. Kasi C. Allen menginginkan anak didiknya untuk memahami penyimbolan berdasarkan prinsipnya itu sehingga siswa dapat memahami darimana rumus tersebut berasal.
Dengan menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) beliau memberikan suatu permasalahan  The mystery numbers problem yaitu I’m thingking of two numbers. Their sum is 35, and their difference is 13. What are the numbers? Permasalahan mempertanyakan dua buah angka yang jumlahnya 35 dan selisihnya adalah 13.
Dengan menggunakan TPS selanjutnya siswa dipasang-pasangkan untuk mendiskusikan kemungkinan jawaban-jawabannya. Apabila tiap-tiap pasangan sudah menemukan jawaban mereka, maka berlanjut dengan diskusi antar pasangan yang dibentuk dalam beberapa kelompok. Tiap-tiap kelompok mengirimkan satu perwakilannya untuk mempresentasikan perkiraan jawaban mereka dalam diskusi kelas. Dan pelaporannya menggunakan kartu indeks yang dapat digunakan juga sebagai penilaian formatif.
Siswa diharapkan dapat menggambarkan masalah tersebut melalui tabel, grafik, simbol atau deskripsi verbal. Berikut adalah contoh perkiraan jawaban tabel dari permasalahan tersebut.
Dengan tabel tersebut diharapkan akan memunculkan pertanyaan mengapa dari kemungkinan-kemungkinan jawaban tersebut hanya ada satu pasangan nomor yang memenuhi permasalahan tersebut yakni 24 dan 11. Dengan pemikiran tersebut diharapkan siswa dapat menuangkan dalam bentuk simbol.
Apabila terdapat siswa yang dengan seketika dapat menemukan jawaban permasalahan ini dengan menggunakan cara eliminasi atau substitusi maka minta siswa tersebut untuk menjelaskan bagaimana cara mereka menemukan jawaban tersebut di depan kelas. Kemudian ingatkan bahwa penting untuk mereka memahami setiap prosedur atau algoritma.

Sumber dari jurnal Problems before Procedures: Systems of Equations,
Vol. 107, No. 4, pp. 287291.  November 2013. Mathematics Teacher.
Ditulis kembali oleh Rizka Khoerun Nisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar